1. Seorang Arif bijak, Abu Utsman Ammiri, menasehati anaknya, “Wahai Anakku, makanlah apa yang ada di hadapanmu. Wahai anakku, biasakanlah dirimu mengekang nafsu dan syahwat. Jangan menggrogot makanan seperti binatang buas, jangan mengunyah seperti kuda dan jangan menelan seperti unta, sesungguhnya Allah menjadikanmu manusia, maka janganlah kamu menjadikan dirimu seperti binatang.”
2. Barangsiapa mendahulukan kepentingan dirinya sendiri di atas urusan dengan Allah, maka Allah akan membiarkannya memikul bebannya sendiri. Barangsiapa sibuk mengurusi kepentingan manusia di atas urusannya dengan Allah, maka Allah akan menyerahkan nasib dan urusannya kepada manusia. (Ulama)
3. Menepati janji adalah saudara kembar kejujuran. (Pepatah)
4. Jika anda kehilangan harta benda, anda tidak kehilangan sesuatu. Jika anda kehilangan semangat dan keberanian, berarti anda kehilngan banyak hal. Dan jika anda kehilangan kemuliaan dan harga diri, berarti anda kehilangan segala – galanya. (Arif Bijak)
5. Umar ibnul Khattab r.a. berkata, “Telah sukses orang memelihara dirinya dari kerakusan, tidak memperturutkan hawa nafsunya dan tidak suka marah – marah (emosi).”
6. Seindah – indah senyuman adalah senyum yang menembus celah – celah cucuran air mata. (Pepatah)
7. Orang yang mempertaruhkan hawa nafsunya akan menjual agamanya dengan dunia. (Ulama)
8. Jika diri seseorang tidak ternoda oleh titik – titik cela, maka setiap masalah yang dihadapinya selalu indah. (Pepatah)
9. Anda bisa berhasil meraih sesuatu dengan cara lemah lembut yang kiranya tidak dapat anda meraihnya dengan kekerasan. (Arif bijak)
10. Mencegah kerusakan (mafsadah) lebih diutamakan (diprioritaskan) daripada mencari keuntungan (kemaslahatan). (Kaidah ushul dalam islam)
11. Tidak ada kesempurnaan akal yang melebihi perencanaan yang baik dan matang. Dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi daripada akhlak yang mulia (al – Akhlakul karimah). (Ulama)
12. Hudzaifah ibnuh Yaman r.a. ditanya, “Malapetaka apakah yang paling besar yang menimpa umat manusia ?” Ia menjawab, “Apabila dihadapkan kepadamu sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk (jahat), lalu kamu tidak tahu yang manakah yang akan kamu pilih, maka itulah malapetaka yang paling besar.”
13. Suatu hal yang kita sesalkan bahwa sebagian umat islam menganggap bahwa jalan satu – satunya untuk maju adalah dengan mengikuti bangsa – bangsa barat. Tetapi ternyata yang diikuti bukan cara – cara dan langkah – langkah yang membuat mereka maju (positif), melainkan hal – hal yang negatif yang bertentangan dengan ajaran agama mereka. (al – Maghfurlahu Abdul Aziz bin Saud, Raja Saudi Arabia)
14. Nasihat Abdullah bin Marwan kepada anak – anaknya, “Wahai anak – anakku, tuntutlah ilmu karena jika kamu kelak menjadi pemimpin, kamu akan unggul, dan jika kamu termasuk kaum pertengahan, kamu akan tetap menjadi pemimpin. Dan jika kamu tergolong kaum yang awam, maka kamu akan tetap bisa hidup.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar